Tujuh urutan asal kejadian manusia


Di kitab Al Qur'an ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian.
Pertama: Di surat Ar Rahman ayat 14;
"Dia menjadikan manusia dari tanah keras seperti tembikar, (tanah yang dibakar).Yang dimaksudkan dengan kata "shal-shal" di ayat ini ialah tanah kering atau "setengah kering", yakni "zat pembakar" (Oksigen)
Kedua:
Di ayat itu disebutkan juga kata "fakhkhar", yang maksudnya ialah "zat arang' (Carbonium).
Ketiga: Di surat A1 Hijr, ayat 28
"Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: "Sesungguhnya Aku (Allah) hendak membuat seorang manusia (Adam) daripada tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)".
Di ayat ini tersebut juga "shal-shal", telah saya terangkan, sedangkan kata "hamaa-in" di ayat tersebut ialah "Zat lemas" (Nitrogenium).
Keempat: Di surat As Saj dah ayat 7:
"Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada "tanah". Yang. dimaksud dengan kata "thin" (tanah) di ayat ini ialah "Atom zat air" (Hidrogenium).
Kelima: Di surat Ash Shaffaat ayat 11:
"SesungguhnyaAku (Allah) menjadikan manusia dari pada "Tanah liat", yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat itu ialah "zat besi ferum".
Keenam: Di surat Ali Imran ayat 59:
"Dia (Allah) menjadikan Adam daripada "tanah" kemudian Allah berfirman kepadanya "Jadilah engkau, lalu berbentuk manusia".
Yang dimaksud dengan kata "turab (tanah)" di ayat ini ialah: "Unsur-­unsur zat ash" yang terdapat di dalam tanah, yang dinamai "zat-zat anorganis".
Ketujuh: Di surat Al Hijr ayat 29:
"Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (ruh dari padaku)".
Ketujuh ayat A1 Qur'an yang saya baca ini Allah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat yang keenam tentang kata: "Turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat di dalam tanah yang dinamai "Zat anorganis". Zat anorganis itu baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "fachchar" yakni: carbonium, (zat arang), dengan "shal-shal" yakni oksigenium, (zat pembakar) dari "hamaa-in" ialah "Nitrogenium (zat lemas) dan "thin" yakni hidrogenium (zat air).
Jelasnya adalah persenyawaan antara:
1. Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14.
2 Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14
3. Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat A1 Hijr ayat 28.
4. Thin (Hidrogenium = zat air) dalam surat As Sajdah, ayat 7.

Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferum), Yodium, Kalium, Silicium dan Mangaan, yang disebut "laazib" (zat-zat anorganis) dalam surat As Shaffaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai "Protein". Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat-zat anorganis yang terpandang penting ialah "zat kalium", yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot, Zat kalium itu dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya "Proteinisasi",menjelmakan "proses pergantian" yang disebut "Substitusi". Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron sinar cosmis yang mewujudkan sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga "sebab wujud" (Causa Formatis).
Adapun sinar Cosmis itu ialah suatu sinar mempunyai kemampuan, untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar Cosmis dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, telinga, hidung dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu' pengetahuan exact dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstra wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu "Metafisika".
.

0 komentar:

Posting Komentar